MERJER
DAN PENGAMBILALIHAN
Ada
beberapa perbedaan antara tipe-tipe merjer dan pengambilalihan. Paling umum, merjer
berarti setiap transaksi yang membentuk satu unit ekonomi dari dua atau
lebih unit sebelumnya. Merjer horizontal adalah pada industri yang sama.
Merjer vertikal adalah diantara tahap-tahap yang berbeda dalam suatu
industri tertentu, perusahaan baja dapat memadukan dengan pertambangan biji
besi dan produk baja. Merjer konglomerat melibatkan perusahaan dalam
industri yang tidak berkaitan.
Akuisisi
biasanya mengambil bentuk suatu penawaran tender. Dalam suatu penawaran tender,
suatu pihak umumnya suatu perseroan yang berusaha mendapatkan pengendalian
dalam perusahaan lain, meminta para pemegang saham untuk menjual lembaran saham
mereka dalam perusahaan sasaran. Teknik yang digunakan untuk menghubungi para
pemegang saham disebut “Saturday night special”
Dari
sudut pandang akuntansi, ada perbedaan antara pembelian dan penggabungan
kepentingan. Pembelian umumnya mengacu pada akuisisi atas kesatuan yang
jauh lebih kecil yang terserap ke dalam perusahaan pengakuisisi. Penggabungan
kepentingan merupakan penggabungan dua perusahaan yang ukuran-ukuran
tingkatnya tidak berbeda jauh. Dalam menelaah merjer dan pengambilalihan,
penting untuk mengetahui perbedaan antara pengambilalihan bersahabat dan
pengambilalihan paksa. Karena pada merjer biasanya terdapat satu tawar menawar
dan pembayaran dilakukan dengan saham. Penawar umumnya dalam satu industri yang
matang, mempunyai kas surplus, dan mencari sasaran dengan peluang pertumbuhan
yang memerlukan kas. Penawaran tender yang dapat dilakukan dengan bersifat
paksa atau bersahabat. Penawaran paksa biasanya ditolak dan menimbulkan banyak
penawaran. Perusahaan sasaran dalam penawaran paksa biasanya mempunyai kinerja
dibawah rata-rata industri dan nilai pasar sekuritassnya lebih rendah daripada
biaya pengganti aktivanya. Merjer bersahabat sasaran seing kali lebih tinggi
kinerjanya dari pada rata-rata industri dengan nilai pasar sekuritas lebih
besar daripada biaya pengganti aktivanya.
GERAKAN
MERJER TAHUN DELAPANPULUHAN
Meskipun
ada banyak perbedaan antara merjer dan pengambilalihan dan antara
pengambilalihan paksa dan bersahabat, data seri waktu dari aktivitas tersebut
menggabungkannya dalam istilah umum, yaitu aktivitas merjer. Gerakan
pengambilalihan dan restrukturisasi tahun 1980-an ditimbulkan oleh dua
perangkat kekuatan utama, satu berkaitan dengan masalah fundamental mengenai
peraturan perseroan. Dan kedua adalah berubahnya lingkungan ekonomi, politis,
dan kebudayaan.
Masalah
pengaturan dan pengendalian perseroan
1.
pemisahan kepemilikan dan pengendalian. Dominasi manajemen atas dewan direksi
yang dianggap memantau dan memegang kendali atas nama pemegang saham.
2.
masalah keagenan. Pertentangan antara merjer dan pemilik. Manajemen berkuasa.
Tidak adanya kekuatan efisiensi.
3.
sistem perencanaan dan pengendalian yang statis. Penumpukan dalam
rencana-rencana segmen, sasaran mudah.
4.
arus kas internal tidak tergantung pada disiplin pasar modal. Segmen-segmen
yang lemah seringkali menjadi disubsidi. Segmen yang kuat mungkin tidak
berprestasi sampai potensinya dan nilainya bagi yang lain.
5.
kenglomerasi yang berlebihan. Aktivitas tak berkaitan menyulitkan untuk
mengelola secara efisien. Diperburuk dengan tidak adanya perangsang untuk
mendorong manajer segmen untuk berpikir seperti pemilik yang berwiraswata.
TEORI
RESTRUKTURISASI
- manajemen yang tidak efisien
Peniadaan
manajemenyang tidak efisien melalui merjer atau penawaran tender akan merupakan
keuntungan dalam efisiensi. Paling tidak terdapat dua aspek yang mencakup.
Efisiensi
diferensial. Teori yang
paling umum dari merjer melibatkan efisiensi diferensial. Jika ada perusahaan A
yang kurang efisien dan perusahaan B yang efisien, maka merjer yang dilakukan akan
menuntut untuk efisiensi yang mengacu pada perusahaan B. Dimana efisiensi
ekonomi diusahakan melalui merjer.
Manajemen
yang tidak efisien. Manajemen
yang tidak efisien dapat merupakan menajemen yang tidak kompeten dalam
pengertian mutlak atau menyeluruh. Hampir setiap orang dapat melakukan hal
lebih baik. Atau dapat dikatakan jika manajemen tidak melakukan sebesar potensi
dari yang ia miliki. Dan mungkin kelompok lain dapat mengelola aktiva yang ada
secara lebih efektif.
- sinergi operasi
Sinergi
operasi atau ekonomi operasi dapat berupa merjer horisontal atau vertikal.
Dalam merjer horisontal, sumber-sumber ekonomi operasi haruslah menghasilkan
suatu bentuk dalam skala ekonomi. Bidang lain untuk mencapai suatu ekonomi
operasi yaitu dengan merjer vertikal dengan menggabungkan tahap-tahap yang
berbeda-beda dari suatu bidang industri menjadi suatu kesatuan akan membuahkan
kinerja yang lebih efisien dari tahap-tahap industri tersebut.
- sinergi keuangan
Sinergi
keuangan menyangkut soal teori keuangan yang belum terselesaikan. Sinergi
keuangan menolak pendapat orang bahwa fungsi biaya modal akan menurun
karena beberapa alasan tertentu. Bila aliran arus kas dari perusahaan
tidak berkaitan secara amat ketat kemungkinan kepailitan dapat menjadi rendah.
Hal ini berarti bahwa nilai sekarang dari kepailitan menjadi lebih rendah.
Teori
keuangan lain menyebutkan bahwa penawar mempunyai kelebihan arus kas, tetapi
kekurangan peluang investasi yang baik. Sebaliknya sasaran dikatakan memerlukan
dana tambahan untuk membiayai setumpuk peluang investasi pertumbuhan yang
tersedia.
- penyusunan kembali strategi
Literatur
perencanaan strategis jangka panjang telah meledak dalam tahun-tahun terakhir.
Leiteratur ini berkaitan dengan diversifikasi dan restrukturisasi. Pendekatan
perencanaan strategis pada merjer tampaknya menyiratkan baik kemungkinan
ekonomi skala atau pemanfaatan kapsitas yang tidak digunakan dalam kemampuan
manajerial perusahaan saat ini. Dasar pemikiran lain adalah bahwa dengan
diversifikasi eksternal, perusahaan mengakuisisi keterampilan manajerial untuk
peningkatan kemampuan saat ini.
- penilaian terlalu rendah
1)
hasil jangka pendek lawan program investasi jangka penjang
masalahnya
adalah bahwa pengikut serta pasar, khususnya investor lembaga, menekankan
prestasi laba jangka pendek. Akibatnya, dinyatakan bahwa perseroan dengan
program investasi jangka panjang dinilai terlalu rendah. Bila perusahaan
dinilai terlalu rendah, mereka menjadi sasaran yang menarik bagi pembajak,
yaitu perusahaan lain yang dengan sumebr daya besar berada
ditangannya.
2)
pasar dibawah biaya pengganti.
Satu
alasan bahwa perusahaan telah meningkatkan program diversifikasi adalah bahwa
dalam tahun-tahun terakhir jalan masuk ke daerah pasar produk baru dapat
dicapai lewat dasar pertukaran.
- informasi dan pemberi tanda
pengumuman
aktivitas restrukturisasi dapat menyampaikan informasi dan/atau tanda kepada
pengikut serta pasar. Sebagai contoh, pengumuman suatu merjer atau penawaran
tender dapat menyampaikan informasi bahwa perusahaan sasaran “duduk ditambang
emas” atau menandakan bahwa manajemen lama akan menerima “tendangan dari
belakang” pemilik baru. Variasi ini menandakan bahwa dengan merjer atau
penawaran tender arus kas masa depan akan meningkat dan bahwa nilai masa depan
juga akan meningkat sejalan dengan itu.
- masalah keagenan dan
manajerialisme
Jensen
dan Meckling (1976) merumuskan implikasi dari masalah organisasi. Masalah yang
ditimbulkan pada saat para manajer hanya bisa memiliki sebagian saja dari saham
yang beredar. Kepemilikan saham yang kecil bisa menyebabkan para manajer
bekerja kurang bergairah dibanding yang lain dan/atau bekerja dengan fasilitas
yang berlebihan (kantor yang mewah, mobil perusahaan, bonus dan kenaggotaan di
klub-klub khusus, dsb). Dan semua ini akhirnya menjadi beban bagi para pemegang
saham.
1)
melindungi atau membangun kerajaan
Suatu
varian dari masalah keagenan adalah teori manajerialisme dari merjer
konglomerat yang dikemukakan oleh Mueller (1969). Ia menghipotesiskan bahwa
para manajer dimotivasikan menigkatkan lebih lanjut ukuran perusahaan mereka.
Ia mengasumsikan bahwa kompensasi manajemen merupakan fungsi dari ukuran
perusahaan dan menyatakan bahwa manajer menggunakan tingkat halangan investasi
yang terlalu rendah. Tetapi, Lewellen dan Huntsman (1970) menyatakan
temuan-temuan bahwa kompensasi manajer berkaitan cukup erat dengan tingkat laba
perusahaan selain dengan tingkat penjualan. Kompensasi dari para manajer
mungkin tidak memotivasikan prefernsi untuk ukuran yang lebih tinggi. Akan
tetapi, pengaruh-pengaruh lain seperti kekuatan manajerial dan prestise mungkin
bertalian dengan perusahaan.
2)
teori arus kas bebas
teori
arus kas bebas dari Jensen (1986,1988) didasarkan pada pertentangan kepentigan
yang melekat diantara para manajer dan pemegang saham. Teori ini menggunakan
teori Mueller bahwa manajer berusaha melindungi atau membangun kerajaan mereka
untuk menngkatkan gaji dan keuntungan.
- penyusunan kembali insentif
manajerial
karena
kemungkinan perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham yang
diuraikan oleh keganenan, kinerja perusahaan bersangkutan dapat ditingkatkan
jika manajer dibuat agar berpikir seperti pemilik. Jika dengan restrukturisasi
atau mengubah kontrak kompensasi manajerial posisi kekayaan dari para manajer
banyak dipengaruhi oleh tingkat harga saham perusahaan. Motif para manajer
untuk meningkatkan nilai saham biasa untuk pemegang saham dapat diperkuat.
- kutukan bagi pemenang
kesombongan
kutukan
bagi para pemenang terjadi bila penawaran untuk suatu obyek yang bernilai,
nilainya tidak pasti. Jika nilai yang benar dari obyek itu sama bagi semua
penawar, maka pemenang dari lelang itu mungkin adalah penawar yang membuat
kesalahan positif terbesar dalam mengestimasi nilai dari obyek tersebut.
- kekutan pasar
restrukturisasi
dan perubahan pengendalian belum mempunyai dampak yang besar pada konsentrasi
dalam perkonomian. Baik konsentrasi pada masing-masing industri maupun
konsentrasi agregat yang diukur dengan posisi pada 100, 200, dan 300 perusahaan
puncak tidak banyak berubah pada suatu tingkat yang signifikan.
- pertimbangan pajak
teori
merjer yang lain menyatakan bahwa pengaruh pajak merupakan faktor motivasi yang
penting dalam beberapa kasus. Sinergi pajak adalah bahwa merjer mempermudah
pemanfaatan pelindung pajak yang belum sepenuhnya tersedia karena tidak adanya
transaksi akuisisi. Pengaruh pajak dapat membuat investasi marjinal lebih
menguntungkan atau sebaliknya dapat membuat transaksi yang dapat diterima
menjadi dibatalkan.
Ada
tiga tipe reorganisasi pajak. Tipe A mencakup merjer statuter (dimana
perusahaan sasaran diserap oleh perusahaan pengakuisisi) dan konsolidasi (kedua
perusahaan membubarkan diri dan membentuk kesatuan baru) dengan persetujuan
dari pemegang saham perusahaan. Reorganisasi tipe B sasaran dapat dilikuidasi kedalam
perusahaan pengakuisisi tau dipertahankan sebagai kesatuan operasi yang berdiri
sendiri. Reorganisasi tipe C adalah transaksi saham untuk aktiva dengan syarat
bahwa paling sedikit 80 persen dari nilai pasar wajar kekayaan diakuisisi.
- redistribusi
penghematan
pajak merupakan suatu bentuk redistribusi dari pemungut pajak kepada yang
memperoleh keringanan pajak. Bentuk lain dari redistribusi dapat terlibat
beberapa pendapat bahwa keuntungan bagi pemegang saham merupakan redistribusi
dari sejumlah pemegang resiko lainnya. Yang mencakup pemegang nilai obligasi
dalam bentuk nilai yag berkurang, tenaga kerja dalam bentuk pengurangan upah
dan/atau pengurangan tenaga kerja, dan konsumen dalam bentuk penawaran yang
terbatas dan/atau harga yang lebih tinggi.
BENTUK
RESTRUKTURISASI DAN HASIL-HASILNYA
Perluasan
Journal
of economic mempublikasikan
suatu ringkasan lengkap mengenai studi atas merjer dan penawaran tender dalam
tahun 1983. dalam karangan ringkasnya yang komprehensif, Jensen dan Ruback
(1983) mengkaji ulang 13 studi dengan data samperl yang sebagian besar pada
akhir 1970an. Enam dari studi itu adalah merjer dan tujuh adalah penawaran
dengan tender.tabel ihtisar dari Jensen dan Ruback menunjukan hasil
pengembalian positif 30 persen pada pemegang saham sasaran dalam penawaran
tender yang berhasil dan pengembalian yang agak lebih rendah sebesar 20 persen
pada sasaran merjer yang berhasil.
Dalam
ihtisar bukti-buktinya, Jensen dan Ruback (1983) menyimpulkan bahwa kelebihan
hasil pengembalian pada perusahaan penawar dalam penawaran tender yang
berhasil adalah positif 4 persen. Beberapa pengaruh juga negatif yang potensial
dari aktivitas merjer dan pengambilalihan juga telah terjadi. Ini mencakup
kemungkinan tekanan yang tak patut pada manajemen untuk berprestasi baik dalam
jangka pendek, pengaruh yang mengganggu dari pergeseran kepemilikan,
pengurangan tenaga kerja, dan leverage yang berlebihan dengan kemungkinan
kenaikan dalam stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Jual
cepat
Dua
jenis utama jual cepat (sell-offs) adalah pemilahan dan pelepasan kepentingan.
Pemilahan merupakan aktivitas membentuk suatu usaha baru dengan saham dibagi
atas dasar paro rata kepada pemegang saham perusahaan induk jadi pemegang saham
yang ada mempunyai proprosi kepemilikan yang sama dalam kesatuan yang baru
seperti perusahaan semula.
Pelepasan
kepentingan adalah kelompok transaksi lain dimana kas masuk kedalam perusahaan.
Pada dasarnya pelepasan kepentingan melibatkan penjualan sebagian perusahaan ke
pihak luar ketiga. Suatu pelepasan saham melibatkan penjualan sebagian
perusahaan melalui suatu penawaran ekuitas atas saham dalam kesatuan baru
kepada pihak luar. Suatu kesatuan hukum da kelompok pengendali baru diciptakan.
Perubahan
dalam struktur kepemilikan
Pembelian
kembali saham merupakan cara alternatif untuk mengadakan payout kepada
pemegang saham. Penawaran tender kas untuk membeli kembali saham menghasilkan
hasil pengembalian abnormal positif yang signifikan kepada pemegang saham
sekitar 13 sampai 15 persen. Hasil pengembaliannya bahkan lebih tinggi dari itu
bila dibiayai dengan hutang daripada kas dengan kas. Baik pemegang saham yang
mentender ataupun yang tidak mentender mendapat manfaat.
Penawaran
merupakan suatu cara bagi perusahaan untuk mengubah struktur modalnya sekaligus
menjaga kebijakan investasi tidak berubah. Penawaran hutang untuk saham biasa
mempunyai pengaruh meningkatkan leverage dan begitu pula sebaliknya.
Go
Private dan Leverage Buyout
“Going
private” mengacu pada tranformasi perseroan publik menjadi perusahaan yang dimiliki
swasta. Leverage Buyout adalah akuisisi, yang dibiayai sebagian besar oleh
pinjaman, atas saham atau aktiva dari perusahaan yang saat itu merupakan
perusahaan publik oleh sekelompok kecil investor. Kelompok pembeli dapat
disponsori oleh spesialis buyout atau oleh bank investasi.
Kenaikan
leverage tampaknya bukan merupakan motif yang strategik dalam LBO. Sekalipun
leverage menigkat pada pembentukan LBO, hal itu secara tajam berkurang dalam
tahun-tahun sesudahnya. Pengeluaran kas leverage (rekapitalisasi defensif)
adalah suatu teknik yang relatuf baru ari restruksturisasi keuangan yang
dikembangkan pertama kali oleh Goldman Sachs untuk multimedia pada tahun 1985.
hal itu dipandang sebagai taktik bertahan karena dalam sebagian besar
kasus pengeluaran kas terleverage telah digunakan sebagai jawaban atas tawaran
pengambilalihan.
ESOP
Suatu
rencana kepemilikan saham karyawan (employee stock ownership plan), yang
dibahas secara singkat adalah suatu jenis saham yang menginvestasikan terutama
pada sekuritas dari perusahaan majikan yang mensponsori. Suatu kenikan drmatis
dalam penggunaan ESOP sebagai pertahanan pengambilalihan terjadi dalam tahun
1989. Misalnya sebagai suatu jawaban atas suatu penawaran tender oleh Shamrock
Holdings (wahana untuk investasi keluarga Roy E, Disney, keponakan mendiang
Walt Disney), polaroid menetapkan suatu ESOP yang memegang 14 persen dari saham
biasa Polaroid.
Konsekuensi
ekonomi yang lebih luas dari ESOP juga telah dianalisis (Chen dan Kensinger
1988). Jika manajemen juga mengendalikan ESOP yang telah diciptakan, tidak ada
kenaikan dalam pengaruh karyawan atas perusahaan. Sekalipun karyawan dapat
menerima saham yang dapat dijual, penambahna pada kekayaan mereka seceara
relati kecil mungkin. Jumlah yang diterima mungkin tidak mencukupi untuk
mencapai hubungan yang harmonis antara pekerja dan manajemen.
Isyu Pengendalian Perseroan
Set
keempat dari restrukturisasi bersangkutan dengan isyu pengendalian perseroan.
Kita pertama memperhatikan hak suara yang tidak sama. Dalam banyak
perseroan terdapat saham kelas A dan B. Biasanya saham kelas A mempunyai hak
dividen yang lebih unggul tetapi hak yang lebih rendah untuk suara. Saham kelas
B mempunyai hak suara unggul tetapi dengan deviden yang terbatas.
Suatu
cara untuk membentuk dua kelas saham adalah dengan rekapitalisasi dua kelas.
Proporsi yang tinggi dari perusahaan dua kelas kemudian menerbitkan sekuritas
ekuitas. Bukti-bukti itu menyatakan bahwa perusahaan dua kelas memiliki peluang
pertumbuhan masa depan yang lebih besar daripada LBO.
Kontes
proksi juga merupakan bentuk lain dari perebutan pengendalian. Kontes
proksi adalah upaya dari kelompok saham yang tidak setuju untuk mendapatkan
wakil dewan direktur. Kontes proksi atas hak untuk mengendalikan menaikkan
kemungkinan bahwa aktiva perseroan akan ditransfer k penggunaan yang bernilai
lebih tinggi. Hal itu melaksanakan suatu peranan disipliner yang penting dan
efektif dalam pasar tenaga kerja manajerial. Akhirnya hal itu memberikan
pendekatan lain pada aktivitas pengambilalihan.
PERTAHANAN
ATAS MERJER
Sejalan
dengan inovasi-inovasi keuangan yang merangsang pengambilalihan dan
restrukturisas, gerakan perlawanan telah berkembang dalam bentuk pertahanan
merjer. Jenis pertahanan merjer dapat dikelompokkan dalam 5 kategori; (1)
restrukturisasi defensif, (2) pil racun, (3) put racun, (4) amandemen anti
pengambilalihan, dan (5) parasut emas. Restrukturisasi defensif mengambil
banyak bentuk. Salah satunya adalah kebijakan “bumi yang memanas”, yang berarti
mengadakan hutang yang besar menjual segmen atraktif dari perusahaan dan
menggunakan dana yang baru diakuisisi untuk mengumumkan dividen yang besar bagi
pemegang saham yang ada. Yang kedua “mahkota berlian”. Yang ketiga
mengkonsolidasikan blok suara yang digabungkan pada manajemen sasaran. Yang keempat
pembelian kembali saham tanpa penjualan manajemen. Metode kelima, menerbitkan
ekuitas baru kepada pihak-pihak yang bersahabat kepada manajemen. Keenam,
mencipatakan halangan yang spersifik bagi penawar.
Pil
racun (poison pil) adalah jaminan atau saham preferen konvertibel bagi pemegang
saham yang ada, dengan memberikan mereka hak untuk membeli sekuritas perusahaan
yang bertahan hidup pada harga yang sangat rendah pada hal merjer.
Jenis
ketiga dari pertahanan merjer didorong oleh penurunan dalam nilai obligasi
sebagai hasil dari leveraged buyout. Kelompok keempat terdiri dari banyak jenis
amandemen anti pengambilalihan. Salah satunya adalah provisi harga wajar, yang
menetapkan bahwa semua pemegang saham harus menerima suatu harga yang seragam
dan wajar.
Jenis
pertahanan merjer utama yang kelima adalah perasut emas yaitu pemisahan
provisi dari suatu kontrak tenaga kerja yang menetapkan pembayaran bagi para
manajer menurut klausul perubahan pengendalian. Biasanya yang dilakukan adalah
pembayaran sekaligus. Dasar pemikirannya adalah untuk membantu mengurangi
pertentangan kepentingan antara pemegang saham dan manajer dan situasi
perubahan.
EVALUASI
Beberapa
generalisasi dari gerakan restrukturisasi tahun 1980an adalah mungkin.
Aktivitas M & A harus merupakan bagian dari strategi rencana jangka
panjang. Strategi itu adalah yang pertama dan aktivitas pengambilalihan harus
ditempatkan dalam kerangka perencanaan jangka panjang. Kriterianya haruslah
bahwa perusahaan yang diakuisisi harus bernilai lebih tinggi sebagai bagian
dari perusahaan pengakuisisi daripada dibiarkan berdiri sendiri atau dibeli
oleh perusahaan lain. Ini merupakan cara penting untuk menghindarkan membayar
terlalu banyak.
PERUSAHAAN
INDUK
Banyak
keunggulan dan kelemahan dari perusahaan induk yang sifatnya kurang lebih sama
seperti dalam operasi perusahaan berskala.sebuah perusahaan diorganisir menurut
divisi-divisi atau dengan masing-masing divisi berdiri sebagai perusahaan yang
terpisah, tidak mempengaruhi alasan dasar untuk beroperasi dalam skala besar,
dengan banyak jenis produk atau dengan banyak pabrik. Tetapi bentuk perusahaan
induk dari duatu operasi skala besar memiliki keunggulan dan kelemahan yang
berbeda dengan sebuah perusahaan yang terdiri dati berbagai divisi tapi
operasinya terpadu.
Keunggulan
Sistem Perusahaan Induk
- Pengendalian melalui
kepemilikan sebagian
- Mengisolasi risiko
- Tidak melalui persetujuan
Kelemahan
Sistem Perusahaan Induk
- Terkena pajak ganda sebagian
- Mudah dibubarkan
- Risiko piramida berlebih
Pendekatan
Tradisional Pada Harga Akuisisi
Untuk
tiap-tiap merjer yang telah direalisasikan, pastilah sebelumnya menemukan
kegagalan dalam negosiasi. Negosiasi akan mengalami jalan buntu jika operasi
perusahaan itu tidak bersesuaian atau kalau masing-masing pihak tidak dapat
menyepakati ketentuan-ketentuan merjer. Ketentuan yang terpenting adalah berapa
harga yang akan dibayarkan perusahaan yang bertindak sebagai pembeli.
Pengaruh
Pada Harga an Laba
Merjer
dapat membawa pengaruh positif atau negatif terhadap laba, pada harga pasar
saham, atau pada keduanya. Pendekatan tradisional adalah untuk melihat dampak
merjer yang diusulkan pada laba per saham (EPS). Seperti dalam bab sebelumnya
dijelaskan bahwa dalam melakukan investasi harus memperhatikan dampak nilai
pasar baik sebelum dan sesudah merjer demi memaksimumkan nilai pasar.
Faktor
Kuantitatif Yang Mempengaruhi Ketentuan Merjer
- Laba
dan pertumbuhan laba
- Dividen
- Nilai
pasar
- Nilai
buku per saham
- Aktiva
lancar bersih per saham
Faktor
Kualitatif
Kadang
pengaruh yang paling penting dalam penentuan sebuah merjer tidak tercermin
dalam data kualitatif histories dalam perusahaan tersebut. Merjer yang berhasil
adalah merjer yang dapat menghasilkan apa yang disebut sinergistik atau
pengaruh. Dengan adanya penggabungan dua perusahaan dapat diperoleh laba yang
lebih besar dibandingkan dengan laba jika masing-masing perusahaan itu
beroperasi sendiri-sendiri.
Posted
in Manajemen
Keuangan
Responses
mas,,
bagaimana dengan restrukturisasi pada lembaga atau dinas pemerintah daerah.
teori apa yang di pakai untuk menganalisa keefektifitasanya…
bagaimana dengan restrukturisasi pada lembaga atau dinas pemerintah daerah.
teori apa yang di pakai untuk menganalisa keefektifitasanya…
thx,,
By: bonn on June 7, 2009
at 7:56 am
at 7:56 am
TERIMAKASIH TULISAN DAN INFORMASI DALAM BLOGNNYA, CUKUP
BERMANFAAT. KUNJUNGI JUGA SEMUA TENTANG PAKPAK DAN UPDATE BERITA-BERITA DARI
KABUPATEN PAKPAK BHARAT HARGA BAHAN-BAHAN PERTANIAN, HASIL BUMI BERUPA NILAM,
KEMENYAN, KOPI, ADAT-ISTIADAT, PEMBANGUNAN DAERAH DAN LAIN-LAIN DI
GETA_PAKPAK.COM http://boeangsaoet.wordpress.com
By: SAUT BOANGMANALU on January 30, 2010
at 5:54 pm
at 5:54 pm
makasih ya…….. keep up the good work
By: rita adilesmana on April 1, 2010
at 10:24 am
at 10:24 am
PENGENALAN MANAJEMEN STRATEJIK
Kegiatan Belajar 1
Proses Manajemen Stratejik
Proses Manajemen Stratejik
Manajemen
stratejik adalah merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang
mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi
analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi
serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut.
Model
proses manajemen stratejik meliputi tiga tahap: 1) Tahap formulasi strategi,
yaitu pembuatan pernyataan visi, misi dan tujuan, 2) Tahap implementasi
strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan, dan
3) Tahap evaluasi strategi, yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi
dapat mencapai tujuan.
Kegiatan Belajar 2
Hirarki Manajemen Stratejik
Hirarki Manajemen Stratejik
Proses
manajemen stratejik memiliki dua hierarki yaitu hierarki tujuan dan strategi.
Hierarki strategi memiliki tiga komponen yaitu strategi korporasi, strategi
bisnis dan strategi fungsional.
Organisasi
bisnis dibedakan dalam dua kategori dalam yaitu Strategic Business Unit (SBU),
yaitu kelompok organisasi yang menjual satu produk/sedikit produk atau disebut
dengan industri tunggal dan Multiple Stretegic Business Unit (Multiple-SBU),
yaitu kelompok organisasi yang memiliki banyak produk dalam banyak industri
melalui beberapa unit usaha.
Kegiatan Belajar 3
Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, Misi, dan Tujuan
Setiap
organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan
ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik
mengungkapkan pelanggan, produk atau jasa, teknologi, pasar, pemikiran untuk
bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan konsep perusahaan. Terdapat
delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk
mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.
MODUL
2
LINGKUNGAN EKSTERNAL
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Kegiatan Belajar 1
Analisis Lingkungan Makro
Analisis Lingkungan Makro
Analisis
lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan
eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam
perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan
industri. Untuk menganalisis lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT (
Strength and Weaknesses untuk analisa lingkungan internal, Opportunities and
Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan
makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
keputusan-keputusan stratejik perusahaan dalam jangka panjang dan bersifat
uncontrollable. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat,
yaitu: 1) ekonomi, 2) teknologi, 3) politik-hukum, dan 4) sosial budaya.
Kegiatan Belajar 2
Analisis Lingkungan Industri
Analisis Lingkungan Industri
MODUL
3
LIGKUNGAN INTERNAL
LIGKUNGAN INTERNAL
Kegiatan Belajar 1
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal
Dalam
proses perumusasn strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan
evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan
evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan
strategis perusahaan (strategic- advantage profile) yang dimiliki. Sehingga
dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi
ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
Kegiatan Belajar 2
Analisis SWOT
Analisis SWOT
MODUL
4
STRATEGI KORPORASI
STRATEGI KORPORASI
Kegiatan Belajar 1
Strategi Integrasi Vertikal
Strategi Integrasi Vertikal
Strategi
integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang
menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor,
pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, akuisisi, atau membuat
perusahaan sendiri. Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1)
Integrasi ke depan (Forward Integration) merupakan strategi untuk memperoleh
kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer, 2)
Integrasi ke belakang (Backward Integration) merupakan strategi untuk mencari
kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok, dan 3) Integrasi
horisontal (Horizontal Integration) merupakan strategi untuk mengendalikan para
pesaing
Perusahan
tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan: 1) dapat
menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang baru, 2) memberikan
fasilitas investasi, 3) menjaga kualitas produk, dan 4) memperbaiki
penjadualan. Meskipun memiliki manfaat, stategi integrasi vertikal juga
memiliki kelemahan, yaitu: 1) kelemahan dalam hal biaya, 2) teknologi, dan 3)
adanya permintaan berfluktuasi.
Kegiatan Belajar 2
Strategi Diversifikasi
Strategi Diversifikasi
Strategi
diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi.
Tingkatan (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori,
yaitu: 1) Tingkat diversifikasi rendah (Single business dan Dominant business),
2) Tingkat diversifikasi menengah (Related constrained dan Related linked) dan
3) Tingkat diversifikasi tinggi (Unrelated). Selain itu juga dikenal dengan
istilah diversifikasi related (diversifikasi konsentris) dan diversifikasi
unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horisontal).
Perusahaan
mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk
mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif
manajerial. Di samping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang
rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan
lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan
yang baru).
Kegiatan Belajar 3
Merjer dan Akuisisi
Merjer dan Akuisisi
Akuisisi
dan merjer memiliki peran yang penting dalam perusahaan. Latar belakang
perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk meningkatkan kekuatan pasar,
mendapatkan "barrier to entry", meningkatkan kecepatan memasuki
pasar, meningkatkan diversifikasi, dan menghindari persaingan yang berlebihan.
MODUL
5
STRATEGI BISNIS DAN FUNGSI
STRATEGI BISNIS DAN FUNGSI
Kegiatan Belajar 1
Strategi Level Bisnis
Strategi Level Bisnis
Untuk
dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi
lingkungan eksternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan
sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan
diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi
pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang tediri dari : 1)
Cost Leadership (Keunggulan Biaya), 2) Differentiation (Diferensiasi), 3)
Focused Low Cost (Fokus pada Biaya Rendah, dan 4) Focused Differentiation
(Fokus pada Diferensiasi)
Kegiatan Belajar 2
Strategi Level Fungsional
Strategi Level Fungsional
Penjabaran
strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas
berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya
diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetil mungkin atas strategi bisnis
yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selain memudahkan kontrol dari
manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan.
Pada
tingkatan strategi fungsional yang cukup strategis adalah:
- Fungsi
produksi dan operasi yang meliputi
- Fasilitas
dan peralatan.
- Sumber
bahan baku
- Perencanaan
dan pengendalian produksi.
- Fungsi
pemasaran yang meliputi
- Produk
- Harga
- Distribusi
- Promosi
- Fungsi
keuangan yang meliputi
- Kebutuhan
modal
- Alokasi
modal
- Manajemen
dividen dan modal kerja.
- Fungsi
Sumber daya manusia yang meliputi
- Proses
rekrutmen dan orientasi
- Pengembangan
karir dan pelatihan.
- Kompensasi
- Evaluasi,
disiplin dan pengendalian.
MODUL
6
PEMILIHAN STRATEGI
PEMILIHAN STRATEGI
Kegiatan Belajar 1
Proses Pemilihan Strategi
Proses Pemilihan Strategi
Sarana
dan konsep perumusan strategi digambarkan melalui kerangka yang terdiri dari
tiga tahap. Sarana-sarana seperti matrik SWOT, SPACE, BCG, dan Multi faktor
serta Perencanaan strategi kuantitatif yang merupakan sarana-sarana yang
digunakan untuk melakukan pemilihan strategi yang sangat membantu pengambil
keputusan.
Kegiatan Belajar 2
Analisis Lain Dalam Pemilihan Strategi
Analisis Lain Dalam Pemilihan Strategi
Perilaku
individu-individu yang ada dalam organisasi, aspek budaya dan aspek politik
dalam pemilihan strategi sangat penting untuk diperhatikan dan di manajemeni.
Ketidak selarasan budaya dengan strategi akan berdampak negatif dalam
implementasi strategi. Demikian juga halnya dengan politik, politik dalam
organisasi kalau tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada kinerja
organisasi.
MODUL
7
IMPLEMENTASI STRATEGI
IMPLEMENTASI STRATEGI
Kegiatan Belajar 1
Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap
implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi,
karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting
untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala
skala organiasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertikal dan bisa
juga horizontal.
Pertumbuhan
organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti struktur
fungsional, divisional produk, divisional geografis, organisasi unit bisnis,
organisasi matrik dan struktur organiasi horizontal. Masing masing struktur
tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing.
Kegiatan Belajar 2
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Kepemimpinan
strategis berkenaan dengan penentuan arah perusahaan dengan mengembangkan dan
mengkomunikasikan visi kedepat serta memotivasi dan inspirasi para anggota
organisasi untuk mengarah pada visi tersebut
Terdapat
tiga elemen yang melekat pada kepemimpinan, yaitu mengajak dan memandu orang
untuk mencapai tujuan, melibatkan kelompok orang yang diarahkan sehingga
terdapat interaksi antar personal dan merupakan penggerak yang dapat memberikan
arti atau nili yang lebih bagi bawahannya.
Salah
satu teori kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan adalah kepemimpinan
transaksional, dan kepemimpinan transformasional.
Budaya
organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh
individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai
nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru.
MODUL
8
PENGENDALIAN STRATEGI
PENGENDALIAN STRATEGI
Kegiatan Belajar 1
Proses Pengendalian Stratejik
Proses Pengendalian Stratejik
Aktivitas
pengendalian meliputi tiga pandangan, yaitu pengendalian stratejik,
pengendalian operasional dan pengendalian mutu. Proses pengendalian stratejik
terdiri dari enam tahap (gambar 8.1). Dua tahap pertama berkenaan dengan
penyusunan misi dan tujuan organisasi tahap berikutnya adalah mengukur kinerja
untuk dibandingkan dengan standar atau target yang telah disepakati. Tahap 5-6
Melakukan tindakan koreksi kala terjadi kesenjangan antara target dan kinerja
aktual atas implementasi stratejik yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Kegiatan Belajar 2
Pengendalian Operasional dan Kualitas
Pengendalian Operasional dan Kualitas
Sistem
pengendalian operasional merupakan pedoman untuk melakukan evaluasi
tujuan-tujuan jangka pendek, umumnya jangka waktu satu bulan hingga satu tahun.
Terdapat tiga sistem untuk pengendalian operasional yaitu anggaran (budgets),
jadwal (schedule), dan faktor penentu keberhasilan (key success factors).
MODUL
9
MANAJEMEN STRATEGI PADA LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN STRATEGI PADA LINGKUNGAN GLOBAL
Kegiatan Belajar 1
Globalisasi Bisnis
Globalisasi Bisnis
Globalisasi
terjadi karena pergeseran dunia ekonomi secara terintegrasi dan terjadinya ketergantungan
ekonomi dunia. Terdapat dua komponen globalisasi yaitu globalisasi pasar dan
globalisasi produksi
Globalisasi
berkenaan dengan terjadinya penyatuan di berbagai industri secara global
dikenal dengan globalisasi pasar. Globalisasi produksi berkenaan dengan
tendensi antara perusahaan-perusahaan memberikan sumber komoditi dan jasa yang
berasal dari beberapa lokasi yang berbeda diseluruh dunia.
Perbedaan
yang ada pada sektor ekonomi politik, sistem ekonomi dan sistem legal (hukum)
secara bersama sama telah mempengaruhi perkembangan ekonomi antar negara.
Perbedaan
ini lalu membawa dampak pada implikasi bisnis berupa adanya daya tarik suatu
negara sebagai pasar tempat berinvestasi, dengan ukuran manfaat, biaya dan
resiko. Isu etika yang berlainan disetiap negara ditinjau dari segi
demokratisasi, seperti di Amerika atau totalitarisme seperti Cina
Kegiatan Belajar 2
Manajemen Stratejik dalam Lingkup Pasar Global
Manajemen Stratejik dalam Lingkup Pasar Global
Kegiatan
belajar dua ini membahas tentang, strategi global, memasuki pasar asing,
pemasaran global, operasional global, sumber daya manusia global.
Memasuki
pasar global perusahaan dihadapkan pada beberapa pilihan strategi seperti
Strategi global, strategi internasional, strategi multi domestik dan strategi
transnasional. Namun demikian terdapat satu komponen yang harus diperhatikan
yaitu aliansi strategi.Aliansi strategi ini menyajikan banyak kemudahan bagi
perusahaan yang akan memasuki pasaran global. Namun demikian, harus juga
diwaspadai karena terdapat pula faktor-faktor kegagalan yang mewarnai aliansi
strategi, seperti keliru memilih partner, struktur aliansi yang tidak jelas,
serta penanganan aliansi yang kurang pengalaman
No comments:
Post a Comment