Gambaran umum siklus investasi dan siklus pembelanjaan
Mengambil
keputusan tentang bagaimana menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan perusahaan merupakan salah satu tugas dari manajemen. Dimana sumber daya
tersebut harus disebarkan dalam berbagai opersasi untuk mengelola berbagai proses. Disamping itu
sumber ini juga harus disebar dalam bentuk pengeluaran modal yang diperlukan
untuk mendukung kelangsungan dan perkembangan operasi perusahaan.
Aktivitas
investasi adalah pembelian dan penjualan
tanah, bangunan, peralatan,dan aktiva lain yang biasanya dimiliki perusahaan
untuk digunakan dalam proses produksi dan tidak untuk diperdagangkan. Langkah
pertama yang dilakukan untuk melakukan audit aktivitas adalah dengan
mendapatkan pemahaman mengenai aktiva-aktiva yang dibutuhkan untuk mendukung
operasi perusahaan, dan tingkat hasil yang diharapkan perusahaan dari
pengoprasian aktiva-aktiva tersebut. Langkah kedua yaitu melakukan penentuan
aktiva apa yang diperoleh baik dari pembelian atau dengan cara lain selama
periode yang diaudit.
Aktivitas
pembelanjaan meliputi transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang dapat
mendatangkan kas atau pembayaran kembali kepada kreditor atau pemilik .
Aktivitas keuangan meliputi pembayaran untuk mengakhiri pinjaman, pembelian
saham kembali, dan pembayaran deviden. Apabila suatu ketika auditor mengetahui
perubahan yang telah terjadi dalam aktivitas investasi , maka perubahan dalam
aktivitas pembelanjaan seringkali dapat diprediksi.
Penggunaan Pengetahuan Tentang Bisnis dan Bidang Usaha
Klien dalam Mengembangkan Strategi Audit.
Dalam
pengembangan strategi audit, auditor memandang bahwa aktivitas investasi
berkaitan dengan aktivitas pembelanjaan. Maka dari itu, audit atas aktivitas
investasi biasanya dilakukan dengan mengaudit juga pembelanjaan atas investasi
tersebut. Apabila auditor ingin melihat kemungkinan dampak dari audit atas
aktivitas investasi terhadap laporan keuangan ,maka ia harus mengerti bagaimana
aktiva mendukung operasi perusahaan, aktiva baru apa yang diperoleh pada tahun yang
diperiksa, dam bagaimana pembelanjaannya.
Terdapat
berbagai variasi antara bidang usaha – bidang usaha yang memiliki bidang usaha
yang berbeda. Seperti contoh perbedaan variasi tersebut ialah pada perusahaan
yang bergerak dalam industri perhotelan, dimana umumnya memiliki aktiva tetap
bersih yang mencerminkan hampir dari keseluruhan dari total aktiva. Di lain
pihak pada perusahaan industri peralatan rumah tangga memiliki proporsi
investasi dalam aktiva bersih lebih kecil , hal ini dikarenakan investasi
dengan proporsi yang lebih besar dilakukan pada persediaan dan piutang dagang.
Dari dua contoh perusahaan tersebut, dapat dinyatakan adanya berbagai variasi
cukup besar antara bidang usaha satu dengan bidang usaha lainnya, begitu pula
peran dari aktivitas investasi dan pembelanjaannya. Oleh karena itu pengetahuan
tentang bidang usaha sangat penting untuk memperkirakaan gambaran laporan
keuangan pada masing-masing bidang usaha. Pengauditan atas aktiva investasi
biasanya dilakukan oleh orang –orang yang sama dengan mereka yang melakukan
pengauditan atas aktivitas pembelanjaan, hal ini dikarenakan oleh sebagian
besar perusahan tidak bisa menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membelanjai
pembelian atau perolehan aktiva tetapnya, sehingga investasi baru biasanya
selalu dibarengi dengan tambahan utang atau tambahan modal dari pemilik.
Tujuan audit
Setiap
tujuan audit diambil dari asersi-asersi manajemen implisit atau eksplisit
tentang transaksi –transaksi siklus investasi yang berkaitan dengan aktiva
jangka panjang. Hal yang penting diingat yaitu tujuan audit harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan
dari klien yang diaudit. Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus menggunakan
perencanaan dan metodelogi, dimana hal ini mencakup evaluasi materialitas,
risiko bawaan, prosedur analitis, dan risiko pengendalian yang dilakukan
auditor dalam menerapkan strategi auditnya.
Tujuan
khusus audit untuk siklus investasi
Kategori asersi
|
Tujuan audit kelompok transaksi
|
Tujuan audit saldo rekening
|
Keberadaan atau keterjadian
|
Transaksi pembelian /perolehan aktiva tetap,
penjualan/penghentian aktiva tetap,dan reparasi & pemeliharaan yang telah
dicacat berasal dari transaksi yang terjadi selama tahun yang diperiksa
|
Aktiva tetap yang tercantum dalam pembukuan merupakan
aktiva-aktiva produktif yang digunakan per tanggal neraca
|
kelengkapan
|
Semua transaksi perolehan/ pembelian aktiva tetap
dan penjualan /penghentian aktiva tetap, dan reparasi & pemeliharaan yang
terjadi selama periode yang diperiksa
telah dicatat
|
Saldo-saldo aktiva tetap telah mencakup pengaruh
seluruh transaksi yang berkaitan
dengan aktiva tetap selama tahun yang diperiksa
|
Hak dan kewajiban
|
|
Perusahaan memiliki hak atas seluruh aktiva tetap
yang tercatat per tanggal neraca
|
Penilaian atau pengalokasian
|
Transaksi-transaksi biaya depresiasi dan penurunan
nilai aktiva tetap telah dinilai dengan tepat
|
Aktiva tetap telah dinyatakan pada harga
perolehannya dikurangi dengan akumulasi deprisiasi dan telah diturunkan
nilainya untuk penurunan nilai material
|
Penyajian dan pengungkapan
|
Transaksi deprisiasi, reparasi, dan pemeliharaan,
serta sewa guna operasi telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat
dalam laporan keuangan
|
Aktiva tetap dan sewa guna modal telah
diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan
Pengungkapan tentang harga perolehan , nilai buku,
metode depresiasi,dan taksiran umur aktiva tetap , penempatan aktiva tetap
sebagai jaminan utang, serta syarat penting kontrak sewa guna modal telah
memadai.
|
No comments:
Post a Comment