my blog

http://dedysuarjaya.blogspot.com // follow @suarjayadedy

September 17, 2010

CARA MENGGUNAKA CHEAT POINT BLANK DAN CARA BERMAIN POINT BLANK

Point Blank Indonesia merupakan game taktis perang (tactical first-person shooter - FPS) yang dikembangkan oleh Zepetto dan dipublikasikan oleh NCsoft. Diedarkan di South Korea, Thailand, Indonesia, dan Russia. Di Indonesia, dipublikasikan oleh PT. KREON dan Zepetto yang beralamat di 16th floor - Menara Jamsostek - Jakarta Selatan - Indonesia, bekerjasama dengan Gemscool. Hampir sama dengan gem taktis lainnya. Gem ini bukan gem perang antar kapal seperti USS Rhode Island (BB-17) sebagai kapal perang dari jenis Virginia-class battleship yang dimiliki oleh United States Navy. Gem ini adalah perang orang per orang atau kelompok. Game ini harus didownload gratis di website Point Blank Indonesia http://pb.gemscool.com, lalu di instal di komputer sendiri. Setelah itu siap-siap deh menemui petualangan seru dalam berperang.


Cara Bermain Point Blank Indonesia Bagi Pemula

  1. Tekan dua kali pada ikon pintas PB pada desktop Anda.
  2. Sistem kemudian meminta Anda untuk menunggu sampai launcher disiapkan.
  3. Begitu jendela launcher siap, tekan UPDATE.
  4. Biarkan proses update berjalan (bila ada), sampai selesai.
  5. Ketika proses update selesai maka tombol UPDATE yang tadi Anda tekan akan berubah menjadi tombol START. Tekan START.
  6. Ups, ternyata ada pesan “Tolong klik tombol Check” muncul. Nah, perlu dijelaskan bahwa, bila Anda baru saja menginstal / mengupdate game Point Blank Online, maka dibutuhkan pengecekan file sekali untuk memastikan segalanya lancar. Silahkan klik OK dan klik tombol CHECK.
  7. Begitu pengecekan file selesai, maka Anda boleh menekan tombol START lagi dan mulai memasuki ke dalam layar login. Perlu diingat, bahwa pengecekan bisa dilakukan kapan pun, dan ini diwajibkan melakukan sekali setelah Anda menginstal game ataupun setelah proses update dari server Point Blank.
  8. Silakan memulai permainan Point Blank Online begitu layar login tersedia. Selamat mencoba ^_^!

Download Point Blank Indonesia di http://pb.gemscool.com
Lihat sebelah kanan atas ada Download
Pilih/klik Client and Patch
File Full Client berukuran 465 MB
Bisa juga memilih mendownload Partial Patch berukuran 1,96 MB
Atau memilih download Full Patch Download berukuran 50,7 MB
Petunjuk Download :
Sebelum bermain gem ini pastikan kemampuan/spesifikasi minimum program, Pentium 4 2,4 GHz, AMD Athlon, 2500+, RAM 512 MB, VGA 128 MB, Install DirectX 9.0.c dan update driver Graphic, baca petunjuk selanjutnya saat mendownload game tersebut di website resminya

Cheat Point Blank Indonesia
Point Blank Cheat bagi pemain di Indonesia
masih sering digunakan. Misalnya beberapa bisa didownload cheat point blank di beberapa website.
Beberapa cheat pb tidak perlu didownload, cheat ini merupakan trik sebagian memang disediakan oleh pengembang gem tetapi disembunyikan di beberapa tempat/area.

Cheat Unlimited Ammo (amunisi tidak terbatas)
Downloadlah Hide Toolz
Downloadlah Moonlight Engine

Jalankan Moonlight engine,
lalu jalankan Hide Toolz
Jalankan PointBlank.exe
Attach process to moonlight engine

Downloadlah Hide Toolz dan Downloadlah Moonlight Engine (gunakan kata kunci ini di google), maka akan muncul web-web penyedia file tersebut seperti :
www.xdowns.com
www.filestube.com
www.topshareware.com
woodmann.com
www.indowebster.com
www.gamerzplanet.net

Tapi HATI-HATI...
Kadang filenya bohongan lho
Alias ga bisa dipakai

atau kunjungi website di bawah ini untuk lebih jelasnya :

Sumber :

cheatscodesguides.com
cheatgame.info
kinjeng.net
www.websurfingguide.com/hide_toolz/blogs.htm
pb.gemscool.comwiki english
Point Blank pb Indonesia

BIAYA LINGKUNGAN


Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Juga biaya lingkungan sering didefinisikan secara sempit sebagai biaya yang terjadi
dalam upaya pemenuhan dengan atau kaitan dengan hukum atau peraturan lingkungan.Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.
Mengukur biaya lingkungan sekarang isu penting bagi banyak perusahaan, sebagai peraturan nasional menjadi lebih ketat dan hukuman atau denda yang lebih parah. Panduan GEMI dan EPA menjelaskan klasifikasi biaya lingkungan :
1. Biaya konvensional --> biaya penggunaan material, utilitas, benda modal, dan pasokan.
2. Biaya berpotensi tersembunyi -->
·                                                                           Biaya ‘upfront’ : yang terjadi karena operasi proses, sistem, atau fasilitas
·                                                                           Biaya ‘backend’ : biaya prospektif, yang akan terjadi tidak tentu dimasa depan.
·                                                                           Biaya pemenuhan peraturan atau setelah pemenuhan (voluntary, beyond compliance),
yaitu biaya yang terjadi dalam operasi proses, sistem, fasilitas, umumnya dianggap biaya
overhead
3. Biaya tergantung (contingent) --> biaya yang mungkin terjadi di masa depan dijelaskan
dalam bentuk probabilistik
4. Biaya imej dan hubungan (image and relationship) --> seperti biaya pelaporan dan aktifitas
hubungan masyarakat.
Hansen dan Mowen mengklasifikasikan biaya lingkungan menjadi 4 yaitu : Biaya pencegahan (prevention cost); Biaya deteksi (detection cost); Biaya kegagalan internal (internal failure cost), dan; Biaya kegagalan eksternal (external failure cost).


BIAYA KUALITAS



            Meningkatkan kualitas dapat menjadi kunci perjuangan hidup banyak perusahaan. Banyak yang percaya bahwa, meningkatnya kualitas dapat meperbaiki keuangan perusahaan dan posisi persaingan. Penekanan pada kualitas akan meningkatkan profitabilitas dalam dua cara yaitu: dengan meningkatkan permintaan pelanggan dan dengan menurunkan biaya penyediaan barang-barang dan jasa. Sebelum melangkah pada definisi biaya kualitas, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kualitas.

Definisi Kualitas
            Definisi tipikal dari kamus tentang kualitas adalah tingkat atau nilai keunggulan, dalam artian kualitas merupakan tolak ukur relatif terhadap kebaikan. Secara operasional kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Jadi, kualitas adalah kepuasan pelanggan, sesuatu yang melampaui pengharapan pelanggan akan delapan dimensi berikut ini:
  1. Kinerja (performance), merujuk ke bagaimana konsisten dan baiknya fungsi suatu produk.
  2. Estetika (esthetic), berkaitan dengan penampilan produk-produk yang berwujud sekaligus juga dengan penampilan fasilitas, peralatan, personel, dan perlengkapan komunikasi yang berkaitan dengan jasa.
  3. Kemampuan memberikan jasa (serviceability), berkaitan dengan kemudahan pemeliharaan dan atau perbaikan suatu produk.
  4. Bentuk (features), merujuk ke karakteristik suatu produk yang membedakannya dengan produk lain yang sejenis secara fungsional.
  5. Kemampuan untuk diandalkan (reliability), probabilitas suatu produk atau jasa dalam menjalankan fungsinya untuk jangka waktu tertentu.
  6. Daya tahan (durability), jangka waktu berfungsinya suatu produk.
  7. Kesesuaian (conformance), suatu tolak ukur mengenai bagaimana suatu produk memenuhi spesifikasinya.
  8. Kecocokan dengan kegunaan (fitness for use), kesesuaian suatu produk dengan fungsi-fungsinya sesuai dengan yang diiklankan.
Jadi, perbaikan kualitas berarti memperbaiki satu atau lebih dari delapan dimensi kualitas tetapi tetap memepertahankan kinerja dimensi-dimensi lainnya. Keempat dimensi pertama menjelaskan atribut-atribut kualitas yang penting, tapi sulit untuk diukur. Walaupun kedelapan dimensi tersebut sangat penting dan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan, atribut kualitas yang dapat diukur cenderung mendepatkan penekanan yang lebih. Kesesuaian kualitas khususnya sangat ditekankan. Kesesuaian dengan kualitas setidaknya adalah dasar untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan suatu produk yang cacat.
Produk cacat adalah produk yang tidak dapat memenuhi spesifikasinya. Cacat nihil berarti bahwa semua produk sesuai dengan spesifikasinya. Pandangan kualitas yang sehat tentang kesesuaian kualitas menekankan kecocokan dengan kegunaan. Keadaan yang sehat berarti mencapai nilai sasaran setiap waktu.

Definisi Biaya Kualitas
            Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul karena kualitas buruk mungkin dan memang ada. Biaya kualitas berkaitan dengan dua subkategori dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kualitas yaitu aktivitas kontrol dan aktivitas gagal.
            Aktivitas kontrol adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk menghindari atau mendeteksi kualitas buruk. Jadi aktivitas kontrol terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian. Dan biaya kontrol adalah biaya yang ditimbulkan akibat dari dilakukannya aktivitas kontrol.
            Aktivitas gagal adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau pelanggannya dalam menanggapi kualitas buruk. Dalam menanggapi kualitas yang muncul sebelum pengiriman suatu produk yang jelek ke pelanggan, aktivitas ini diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal internal, jika tidak demikian maka aktivitas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya yang dikeluarkan atau dimunculkan oleh sebuah organisasi karena dilakukannya aktivitas gagal. Definisi-definisi aktivitas yang berkaitan dengan kualitas ini mengimplikasikan empat kategori dari biaya kualitas yaitu:



1.      Biaya pencegahan
Biaya ini muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, maka diharapkan biaya kegagalan akan menurun.
2.      Biaya penilaian
Biaya ini muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah menghindari dikirimnya barang-barang yang tidak sesuai dengan kualitas kepada para pelanggan.
3.      Biaya gagal internal
Biaya ini timbul karena produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum produk dan jasa dikirimkan ke pihak luar. Biaya-biaya ini tidak ada jika barang cacat tidak ada.
4.      Biaya gagal eksternal.
Biaya ini timbul karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau memenuhi kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua biaya, kategori ini merupakan biaya yang paling menghancurkan perusahaan. Seperti halnya biaya gagal internal, biaya ini tidak akan timbul jika tidak ada barang cacat.

Pengukuran Biaya Kualitas
            Biaya kualitas juga dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diobservasi adalah biaya-biaya yang tersedia dari pencatatan akuntansi organisasi. Biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan yang dihasilkan dari kualitas buruk. Ada tiga metode yang diusulkan untuk menaksir biaya kualitas tersembunyi, yaitu:
1.      Metode Multiplikasi
Mengasumsikan bahwa total biaya gagal hanya merupakan multiplikasi biaya-biaya gagal yang diukur.
Total biaya gagal eksternal = k (biaya gagal eksternal yang diukur)
 
                                                                                                                                    

Dimana k adalah efek multiplikasi berdasarkan pada pengalaman. Memasukkan biaya tersembunyi dalm penilaian jumlah biaya gagal eksternal membuat manajemen dapat lebih akurat dalam menentukan tingkat pengeluaran sumber daya untuk aktivitas-aktivitas pencegahan dan penilaian. Dengan kenaikan biaya gagal, diharapkan pihak manajemen akan meningkatkan investasinya dalam biaya kontrol.
2.      Metode Riset Pemasaran
Metode riset pasar formal adalah metode-metode yang digunakan untuk menilai efek dari kualitas buruk pada penjualan dan pangsa pasar. Hasil riset pemasaran dapat digunakan untuk memproyeksikan laba rugi akan datang yang disebabkan oleh kualitas buruk.
3.      Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
Fungsi ini mengasumsikan bahwa setiap variasi dari nilai sasaran karakteristik kualitas menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. Biaya tersembunyi meningkat secara kuadratikal ketika nilai aktual menyimpang dari nilai sasaran.
Rumus:


L(y) = k (y – T)2
 
 


Dimana:
k = konstanta proporsional yang tergantung pada struktur biaya gagal eksternal organisasi
y = karakteristik nilai kualitas aktual
T = karakteristik nilai kualitas sasaran
Untuk menerapkan fungsi taguchi, k harus diestimasi. Nilai untuk k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada satu batas spesifik  dengan deviasi kuadrat batas tersebut dari nilai sasaran:
                                k =    c
                                         d2
dimana:
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak antara batas dengan nilai sasaran

Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
            Suatu sistem pelaporan biaya kualitas menjadi penting jika organisasi tersebut serius dengan biaya perbaikan dan pengontrolan kualitas. Langkah pertama dalam menciptakan sistem tersebut adalah dengan melaporkan biaya-biaya kualitas aktual saaat ini. Daftar yang rinci dari biaya kulaitas aktual per kategori akan dapat memberikan dua informasi penting yaitu:
  1. Menunjukan berapa yang dikeluarkan untuk tiap kategori biaya kualitas dan pengaruhnya terhadap laba.
  2. Menunjukkan distribusi biaya kualitas dengan kategori, memungkinkan para manajer menilai kepentingan relatif tiap kategori.

Laporan Biaya Kualitas
            Signifikansi finansial dari biaya kualitas dapatb dinilai secara lebih mudah dengan mengekspresikan biaya-biaya ini sebagai persentasi penjualan aktual. Terdapat dua pandangan tentang biaya kualitas optimal yaitu : pandangan tradisional, yang mensyaratkan adanya tingkat kualitas yang dapat diterima, dan pandangan yang diadopsi oleh perusahaan-perusahaan kontemporer, yang disebut sebagai totak kontrol kualitas (total quality control). Setiap pandangan menawarkan kepada manajer, informasi-informasi tentang bagaimana biaya-biaya kualitas harus dimanajemen.

Distribusi Optimal dari Biaya Kualitas : Pandangan Tradisional
            Pandangan tradisional terhadap kualitas adalah bahwa terdapat pertukaran antara biaya kontrol (pencegahan dan nilai) dan biaya kegagalan (kegagalan eksternal dan internal). Ketika biaya pencegahan dan penilaian meningkat, seharusnya biaya kegagalan menurun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar dari kenaikan korespondensi dalam biaya kontrol, perusahaan tersebut harus terus memperluas usahanya untuk mencegah atau mendeteksi unit-unit yang tidak sesuai kualitasnya. Sampai pada akhirya, suatu titik dicapai, dimana setiap kenaikan biaya tambahan ini lebih banyak dari pengurangan korespondensi dari biaya-biaya kegagalan. Tanpa perubahan dalam teknologi, titik ini mewakili tingkat minimum dari total biaya kualitas. Ini adalah keseimbangan optimal antara biaya kontrol dan biaya kegagalan dan diilustrasikan dengan gambar berikut.
            Dua fungsi biaya diasumsikan yaitu biaya kontrol dan biiaya kegagalan. Fungsi kontrol adalah kurva yang menurun ke bawah, menunjukkan persentase unit cacat yang meningkat ketika jumlah dana yang dikeluarkan untuk aktivitas pencegahan dan penilaian meningkat. Fungsi biaya kegagalan adalah grafik yang meningkat ke atas, menunjukkan bahwa biaya kegagalan meningkat ketika jumlah unit barang cacat meningkat. Total biaya kualitas menurun ketika kualitas meningkat sampai pada titik tertentu. Tingkat optimal unit cacat diidentifikasi dan perusahaan bekerja untuk bekerja untuk mencapai tingkat tersebut. Tingkat unit cacat yang diterima ini diidentifikasi sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level – AQL).
Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Kontemporer
            Sudut pandang AQL berdasarkan pada definisi produk detektif (cacat) tradisionsl. Dalam skema klasik, sebuah produk detektif (cacat) jika beradadi luar batas yang dapat ditoleransi untuk suatu karakteristik kualitas. Di bawah pandangan ini, biaya kegagalan hanya muncul jika produk-produk gagal untuk sesuai dengan spesifikasinya dan pertukaran optimal ada antara biaya gagal dan kontrol. Pandangan AQL mengizinkan, dan kenyataannya, mendorong produksi sejumlah tertentu unit yang cacat. Pada dasarnya, model cacat nihil mengklaim bahwa nerupakan keuntungan biaya untuk mengurangi unit yang tidak sesuai dengan kualitas smpai titik nol.menurut pandangan model kualitas sehat,  suatu kerugian dialami dari aktivitas produksi produk yang bervariasi dari nilai sasaran dan semakin jauh jaraknya dari nilai sasaran, maka semakin besar kerugiannya. Model kualitas sehat memperketat definisi unit cacat, memurnikan pandangan kita terhadap biaya kualitas, dan mengintensifkan persaingan kualitas.
Tingkat optimal bagi biaya kualitas adalah tingkat dimana produk-produk yang diproduksi memenuhi nilai sasaran. Pencarian untuk menemukan cara-cara mencapai nilai sasaran menciptakan dunia kualitas yang dinamis, berlawanan dengan dunia kualitas yang statis dari AQL.

Hakikat Dinamis dari Biaya Kualitas
            Suatu fungsi total biaya kualitas konsisten dengan relasi biaya kualitas. Terdapat beberapa perbedaan pokok, yaitu:
  1. Biaya kontrol tidak meningkat tanpa batas ketika status cacat nihil sehat didekati.
  2. Biaya kontrol dapat meningkat dan kemudian menurun ketika status cacat nihi sehat didekati.
  3. Biaya kegagalan dapat dipicu sampai ke titik nol

Strategi untuk menggunakan biaya kualitas cukup sederhana:
  1. Lakukan serangan langsung terhadap biaya-biaya kegagalan untuk mendesak mereka sampai ke titik nol.
  2. Lakukan investasi dalam aktivitas-aktivitas pencegahan yang ”benar” untuk membawa perbaikan.
  3. Kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai.
  4. Secara kontinu evaluasi dan secra tidak langsung lakukan usaha-usaha pencegahan untuk mendapatkan keuntungan dari perbaikan selanjtnya.

Strategi ini bedasarkan pada premis-premis:
  1. Untuk setiap kegagalan terdapat satu akar penyebabnya.
  2. Penyebab-penyebab tersebut dapat dihindari.
  3. Tindakan pencegahan selalulebih murah.

Manajemen Berdasarkan-Aktivitas dan Biaya Kualitas Optimal
            Manajemen berdasarkan aktivitas mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah dan hanya mempertahankan aktivitas yang bernilai tambah.


Hubungan antara Manajemen Biaya dan kualitas Total
Para akuntan berperan penting dalam menghasilkan informasi biaya kualitas. Begitu pentingnya sehingga pemahaman mereka akan pengaruh –pengaruh tersebut terhadap kegiatan operasi perusahaan menjadi kritikal.

Penggunaan Informasi Biaya Kualitas
            Biaya kualitas dilaporkan untuk memperbaiki perencanaan manajerial, kontrol, dan pengambilan keputusan. Menggunakan informasi biaya kualitas untuk menerapkan dan mengawasi efektifitas program kualitas merupakan salah satu kegunaan dari sistem biaya kualitas. Informasi biaya kualitas merupakan input yang penting untuk pengambilan keputusan manajemen.

Menggunakan Informasi Biaya Kualitas untuk Pengambilan Keputusan
            Para manajer memerlukan informasi biaya kualitas sesuai dengan jumlah konteks pengambilan keputusan. Dua diantaranya adalah penetapan harga stratejik dan analisis biaya-volume-laba.

Sertifikasi Kualitas Melalui ISO 9000
            Ketika sebuah perusahaan menilai kualitas dari suppliernya, perusahaan yang sama dapat mensuplai dari perusahaan lain yang mensyaratkan sertifikasi kualitas penjual. Program yang terbaru disebut dengan ISO 9000.
            ISO 9000 merupakan standar pengukuran kualitas. Program ini merupakan satu rangkaian seri dari lima standar kualitas internasional. Standar ini berpusat pada konsep dokumentasi dan pengontrolan ketidaksesuaian kualitas dan perubahan.
Perlu diperhatikan bahwa ISO 9000 tidak mensertifikasi kualitas produk tersebut, tidak juga komitmen perusahaan unutk melakukan perbaikan berkelanjutan. Pada kenyataannya, ISO 9000 merupakan suatu kosakata dan serangkaian lima standar.
            Pada sisi positifnya, banyak perusahaan telah menemukan bahwa proses aplikasi untuk sertifikasi ISO 9000, disamping memeakan waktu dan mahal, program ini menghasilkan keuntungan penting dalam arti pengetahuan diri. ISO 9000 bukan merupakan sistem kualitas. Program ini merupakan langkah pertama dalam sertifikasi supplier. Tapi, perusahaan-perusahaan mendapati bahwa sulit untuk  bertahan membayar audit independen untuk menilai proses kualitas mereka.
            Pelaporan biaya kualitas sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan hanya merupakan salah satu tujuan dari sistem pembiayaan kualitas yang baik. Tujuan lain adalah untuk mengontrol biaya kualitas-sebuah faktor kritikal yang membantu keputusan.

TUGAS PENGENDALIAN MANAJEMEN Proposal Usaha Penjualan Pakaian Jadi “NBF Clothing Company”


Usaha Penjualan Pakaian Jadi “NBF Clothing Company”

Visi Usaha:
Menjadi suatu perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan pakaian jadi untuk dewasa dan anak-anak, yang menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam industri konveksi dan penjualan pakaian jadi, mampu untuk bersaing dengan usaha yang sejenis lainnnya baik yang berasal dari dalam negeri maupun di luar negeri,  memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik kepada konsumen serta dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Misi  Usaha:
·        Misi Bagi Perusahaan
Menghasilkan laba yang sesuai dengan harapan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup usaha dan mendukung untuk pengembangan usaha.

·        Misi Bagi Pelanggan
Menjual dan memproduksi  produk-produk pakaian yang memiliki kualitas yang baik dan dapat memberikan rasa nyaman bagi pemakainya, serta sesuai dengan fashion terkini yang sedang menjadi trend di kalangan masyrakat global, inovatif bermutu tinggi yang memenuhi bahkan melebihi harapan konsumen. Selain itu juga memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen dalam berbelanja.

·        Misi Bagi Karyawan
Memberikan apa yang menjadi hak-hak karyawan secara memadai baik dalam kaitannya dengan pendapatan yang diberikan, jaminan asuransi keamanan dan kesehatan, suasana tempat kerja yang nyaman.

·        Misi Bagi Pemasok dan Distributor
Menjalin hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dengan pemasok bahan baku, dan distributor produk yang dihasilkan. Menggunakan bahan baku dari pemasok dalam negeri sehingga dapat membantu pengembangan usaha dalam negeri.

·        Misi Bagi Lingkungan
Menggunakan bahan baku dan cara pemrosesan yang ramah lingkungan, dan membuat saluran dan penampungan limbah industri


Nilai-Nilai Usaha
·        Karyawan adalah aset utama perusahaan.
·        Profesionalisme harus dimiliki oleh setiap karyawan
·        Inovasi merupakan kunci untuk meraih sukses di masa depan.
·        Kerjasama tim adalah kekuatan kita.
·        Keunggulan harus menjadi budaya kerja kita.
Strategi korporasi
·        Membangun kompetensi SDM bagi seluruh karyawan.
·        Mendisain ulang dan mentransformasi bisnis.
·        Mendorong kualitas ke seluruh divisi.
·        Mengembangkan portofolio produk untuk memenuhi kebutuhan pasar.
·        Meningkatkan perolehan keuntungan.
Strategi Unit Bisnis
Dengan adanya berbagai jenis produk yang dihasilkan (perusahaan terdiferensiasi). Sudah tentunya akan membangun unit-unit bisnis yang dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan, sehingga dapat menguasai pangsa pasar domestic dan memberikan laba yang memuaskan, dan melepas unit bisnis tersebut jika telah tidak menghasilkan hasil yang mencukupi target.

Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan melaui strategi perusahaan yang telah ditetapkan, setiap individu dalam perusahaan dituntut untuk dapat melakukan perubahan pola pikir di dalam melihat bisnis ini secara keseluruhan. Oleh karena itu paradigma bisnis baru sebagai pola dasar bagi seluruh karyawan di dalam melakukan perubahan-perubahan pola telah ditetapkan untuk memberi acuan yang sama bagi seluruh karyawan dalam melakukan tugasnya.

Penjualan arus ke bawah dan ke atas (akl2 Pertemuan5)


Penjualan oleh perusahaan induk kepada perusahaan anak disebut dengan penjualan arus ke bawah, dan penjualan oleh perusahaan anak kepada perusahaan induk disebut dengan penjualan arus ke atas.
Jumlah resiprokal penjualan dan harga pokok penjualan (atau pembelian) dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi dengan mengabaikan apakah penjualan tersebut arus kas ke atas ataukah arus kas ke bawah. Demikian juga setiap laba bruto yang belum direalisasi dalam persediaan dieliminasi semuanya dalan penjualan arus kas ke bawah dan keatas. Tetapi pengaruh laba yang belum direalisasi pada laporan terpisah laporan induk (sebagai investor) dan pada laporan keuangan konsolidasi( yang menunjukan pendapatan pemegang saham mayoritas) ditentukan  oleh ektivitas penjualan antar perusahaan dan persentase kepemilikan pada perusahaan anak, kecuali untuk perusahaan anak yang dimiliki 100 persen yang tidak mempunyai hak minoritas.
Dalam kasus penjualan arus ke bawah pendapatan terpisah perusahaan induk meliputi seluruh jumlah laba yang belum direalisasi (termasuk dalam akun penjualan dan harga pokook penjualan) dan pendapatan perusahaan anak tidak terpengaruh.
Pendapatan hak minoritas mungkin dipengaruhi oleh laba yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas karena standar akuntansi tidak menjelaskan mengenai perhitungannnya. Pendekatan yang mengalokasikan laba dan rugi yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas secara proporsional antara hak mayoritas dan minoritas pada dasarnya lebih baik karena pendekatan ini menerapkan sudut pandang yang konsisten (dari entitas yang dikonsolidasikan) kepada hak mayoritas dan hak minoritas. Baik laba bersih konsolidasi maupun pendapatan hak minoritas dihitung berdasarkan pendapatan yang direalisasi dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan. Dalam praktik akuntansi jumlah laba dan rugi yang belum direalisasi dari penjualan ke atas mungkin dialokasikan antara hak mayoritas dan minoritas. Oleh karena itu laba dan rugi yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas dialokasikan secara proporsional antara laba bersih konsolidasi( hak mayoritas) dan pendapatan hak minoritas (hak minoritas).




Laba yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas
Penjualan oleh perusahaan anak kepada induknya meningkatkan penjualan,harga pokok penjualan dan laba bruto perusahaan anak tetapi tidak mempengaruhi laba operasi perusahan induk sampai barang dagangan dijual kembali oleh perusahaan induk kepada entitas lainnya. Laba bersih perusahaan induk dipengaruhi karena perusahaan induk mengakui bagiannnya atas pendapatan perusahan anak atas dasar ekuitas.
Penangguhan laba antar-perusahaan dalam
Periode penjualan antar-perusahaan
Diasumsikan bahwa PT Siaga (peruahaan anak) menjual barang dagangan yang dibeli seharga Rp7.500.000 kepada PT Penggalang (perusahaan induk) dengan harga Rp 20.000.000 selama tahun 20X7 dan bahwa PT penggalang menjual 60 persen dari barang dagangan tersebut kepada pihak luar selama tahun 20X7 dengan harga Rp15.000.000. Pada akhir tahun laba persediaan yang belum direalisasi sebesar Rp.5.000.000 (harga perolehan sebesar Rp3.000.000 tetapi dimasukkan dalam persediaan PT Penggalang sebesar Rp8.000.000). Jika PT Siaga melaporkan laba bersih tahun 20X7 sebesar Rp50.000.000 bagian PT Penggalang diakui seperti dibawah ini:
Bagian A
Jika PT Siaga adalah perusahaan anak yang dimiliki 100%
Investasi pada PT Siaga                                       Rp50.000.000
                   Pendapatan dari PT Siaga                                     Rp50.000.000
Untuk mencatat 100% pendapatan yang dilaporkan PT Siaga sebagai pendapatan dari perusahaan anak.
Pendapatan dari PT Siaga                                      Rp5.000.000
                   Investasi pada PT Siaga                                         Rp5.000.000
Untuk menangguhkan 100% laba persediaan yang belum direalisasi yang dilaporkan oleh PT Siaga sampai realisasi
Ayat jurnal tunggal sebesar Rp45.000.000 [(Rp50.000.000-Rp5.000.000)x100%] juga dapat diterima

Bagian B
Jika PT Siaga adalah perusahaan anak yang dimiliki 75%
Investasi pada PT Siaga                                       Rp37.500.000
                   Pendapatan dari PT Siaga                                     Rp37.500.000
Untuk mencatat 75% pendapatan yang dilaporkan PT Siaga sebagai pendapatan dari perusahaan anak.
Pendapatan dari PT Siaga                                      Rp3.750.000
                   Investasi pada PT Siaga                                         Rp3.750.000
Untuk menangguhkan 75% laba persediaan yang belum direalisasi yang dilaporkan oleh PT Siaga sampai realisasi
Ayat jurnal tunggal sebesar Rp33.750.000[(Rp50.000.000-Rp5.000.000)x75%] juga dapat diterima.

Seperti yang diilustrasikan jika PT Penggalang mencatat 100 persen dari pendapatan PT Siaga berdasarkan metode ekuitas , PT Penggalang harus mengeliminasi 100 persen dari setiap laba yang belum direalisasi yang termasuk dalam pendapatan tersebut. Tetapi jika PT Penggalang hanya mencatat 75 persen dari pendapatan PT Siaga berdasarkan metoe ekuitas, PT Penggalang harus mengeliminasi hanya 75 persen dari setiap laba yang belum direalisasi yang termasuk dalam pendapatan PT Siaga tersebut. Pada kedua kasus semua laba yang belum direalisasi yang dicatat oleh PT Penggalang dieliminasi dari akun pendapatan dan investasi PT Penggalang.
Pengakuan laba antar- perusahaan atas penjualan kepada pihak luar
Pengaruh laba yang belum direalisasi dalam persediaan awal pada perusahaan induk dan laba bersih konsolidasi berlawanan dengan pengaruh laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir. Karena itu, hubungan antara laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir (tahun penjualan antar- perusahaan) dan laba bersih konsolidasi adalah langsung, sedangkan hubungan antara laba yang belum direalisasi dalam persediaan awal (tahun penjualan kepada pihak luar) dan laba bersih konsolidasi adalah terbalik. Hal ini diilustrasikan dengan melanjutkan contoh PT Penggalang dan PT Siaga untuk menunjukan realisasi selama tahun 20X8 atas laba yang belum direlisasi dalam persediaan 31 Desember 20X7 sebesar Rp5.000.000. Diasumsikan bahwa tidak ada transaksi antar-perusahaan antara PT Penggalang dan PT Siaga selama tahun 20X8, bahwa PT Siaga adalah perusahaan anak yang dimiliki PT Penggalang sebesar 75% dan bahwa PT Siaga melaporkan pendapatannya tahun 20X8 sebesar Rp60.000.000. PT Penggalang mencatat bagiannya atas pendapatan PT Siaga berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:
Investasi pada PT Siaga                                       Rp45.000.000
                   Pendapatan dari PT Siaga                                     Rp45.000.000
Untuk mencatat 75% laba yang dilaporkan PT Siaga sebagai pendapatan dari perusahan anak.
Investasi pada PT Siaga                                         Rp3.750.000
                   Pendapatan dari PT Siaga                                      Rp3.750.000
Untuk mencatat realisasi selama tahun 20X8 sebesar 75% dari Rp5.000.000 laba persediaan tahun 20X7 yang elum direlisasi.
Alokasi antara saldo investasi (75 persen) dan pihak minoritas (25persen) diperlukan bagi laba yang belum direlisasi dalam persediaan awal dari penjualan arus ke atas untuk memperbaiki pengaruh tahun sebelumnya pada akun investasi dan hak minoritas.

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PERSEDIAAN DAN DOKUMEN TERKAIT


Persediaan dapat beragam bentuknya, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis eceran atau grosir, persediaan yang terpenting adalah persediaan barang dagangan. Untuk rumah sakit, makanan dan obat – obatan. Perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan baku , suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk produksi, barang dalam proses, dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah tapi erat terkait, yang satu melibatkan arus pisik barang yang sebenarnya, yang lain biaya terkait. Karena persediaan berpindah melalui perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan pisik maupun biaya yang terkait.
Fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan, diantaranya adalah:
1.      Proses Pembelian
Siklus ini dimulai dengan permintaan bahan baku untuk produksi. Permintaan diawali oleh pegawai gudang atau komputer jika persediaan mencapai tingkat yang ditentukan sebelumnya, pemesanan dilakukan atas bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan pelanggan, atau pemesanan diawali atas dasar perhitungan periodic oleh orang yang berwenang.
2.      Menerima Bahan baku
Bahan baku yang diterima harus diinspeksi kuantitas dan kualitasnya. Bagian penerimaan menghasilkan laporan penerimaan yang menjadi dokumentasi penting sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan baku dikirim ke gudang dan dokumen penerimaan atau notifikasi elektronik tentang penerimaan barang biasanya dikirim ke bagian pembelian, gudang, dan hutang usaha.
3.      Menyimpan bahan baku
Sewaktu bahan baku diterima, bahan baku tersebut disimpan di gudang sampai diperlukan oleh bagian produksi. Bahan baku dikeluarkan dari persediaan atas penunjukan permintaan bahan baku, pesanan pekerjaan, dokumen yang sama atau pemberitahuan elektronik yang layak disetujui yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui berkas induk persediaan perpetual dan membukukan pemindahan dari akun bahan baku ke barang dalam proses.
4.      Memproses Barang
Porsi pemrosesan pada siklus persediaan dan pergudangan sangat bervariasi. Penentuan jenis barang dan kuantitas yang diproduksi biasanya berdasarkan pesanan tertentu dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang ditentukan lebih dulu, dan volume produksi yang paling hemat.
5.      Menyimpan barang jadi
Setelah barang jadi selesai dikerjakan bagian produksi, penyimpanan dilakukan digudang sambil menunggu pengiriman. Dalam perusahaan dengan sistem pengendalian intern yang baik, dilakukan pengendalian pisik atas barang jadi dengan memisahkannya ke dalam beberapa bidang terpisah dengan akses terbatas.
6.      Mengirim barang jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian integral dari siklus penjualan dan penerimaan kas. Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman yang diotorisasi dengan memadai.
Jenis-Jenis Dokumen Dan Catatan
Dokumen dan catatan yang terdapat dalam proses persediaan dan penyimpanan :
-         Jadwal Produksi (Production Schedule)
Jadwal produksi biasanya disiapkan secara berkala berdasarkan permintaan yang diperkirakan untuk produk entitas.
-         Laporan penerimaan ( receiving report)
Laporan penerimaan mencatat penerimaan barang dari vendor.
-         Permintaan bahan baku ( materials requisition)
Permintaan bahan baku biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk menelusuri bahan baku selama proses produksi.
-         Arsip induk persediaan ( inventory master file)
Arsip induk persediaan berisi semua informasi penting yang terkait dengan persediaan entitas.
Berkas induk persediaan perpetual
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan disimpan, atau informasi mengenai biaya per unit. Untuk pembelian bahan baku, berkas induk persediaan perpetual diperbarui secara otomatis pada saat perolehan persediaan diproses sebagai bagian dari pembukuan transaksi perolehan.
-         Informasi data produksi ( production data information)
Dalam perusahaan manufaktur, informasi produksi mengenai transfer barang dan akumulasi biaya yang terkait di tiap produksi harus dilaporkan.
-         Laporan akumulasi biaya dan varians ( cost accumulation and varians report)
Sebagian besar system pengendalian persediaan dalam lingkungan manufaktur menghasilkan laporan yang serupa dengan laporan akumulasi biaya dan varians. Bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead dibebankan ke persediaan sebagai bagian dari proses pabrikasi.
-         Laporan status persediaan ( inventory status report)
Laporan status persediaan memperlihatkan jenis dan jumlah produk di tangan.
-         Order pengiriman ( shipping order)
Dokumen ini dibahas kembali di sini karena salinan dokumen ini digunakan untuk memindahkan barang dari catatan persediaan perpetual.
PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Salah-satu keuntungan utama yang diberikan internet ke pengelolaan persediaan adalah memungkinkan klien menyediakan deskripsi yang lebih luas mengenai persediaan produknya secara seketika atau real time ke sekutu bisnis utama, termasuk pemasok dan pelanggan. Informasi mengenai kuantitas persediaan yang ada, lokasi produk, dan unsure persediaan penting lainnya akan membantu pemasok peserdiaan bekerja dengan manajemen guna memonitor arus unsur persediaan.
TAHAP AUDIT PERSEDIAAN
Pengujian Pengendalian Persediaan
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus persediaan dibedakan atas :
a.      Pengujian pengendalian catatan perpectual
Pengujian pengendalian catatan perpectual difokuskan pada transfer persediaan ke dan dari bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Integritas dan keakuratan sangat penting. Ada dua alasan :
·        Ketidakakuratan catatan transfer dapat mendukung bahwa prosedur pengendalian yang digambarkan tidak dapat dilakukan sebagaimana yang direncanakan.
·        Ketidakakuratan catatan memungkinkan terjadinya pencatatan ganda
Langkah – langkahnya :
1.      Pilih sampel pembelian bahan baku secara acak
2.      Bandingkan kuantitas dan harga per unit dari faktur pemasok dengan catatan perpectual
3.      Menelaah setiap perpindahan persediaan
4.      Melacak dokumen pengiriman dan memeriksa kuantitas dan harga per unit
5.      Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui keempat langkah diatas
b.      Pengujian pengendalian pembebanan biaya ke barang dalam proses
Sistem akuntansi biaya berbeda-beda secara signifikan pada masing-masing perusahaan tergantung pada jenis produk dan prosesnya. Dalam penugasan audit, auditor dapat memfokuskan pada akumulasi biaya tenaga kerja dan overhead untuk barang dalam proses.
Langkah – langkahnya :
      1.            Himpun ringkasan pembebanan ke persediaan barang dalam proses
      2.            Menguji pembebanan biaya
      3.            Menelaah dasar penentuan tarif biaya overhead standar dan tentukan kewajarannya
      4.            Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui ketiga langkah diatas
Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif saldo persediaan diterapkan atas ketiga jenis persediaan, yaitu : persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku mencakup juga persediaan bahan baku dan pembantu yang masih dalam perjalanan dari pemasok. Persediaan barang jadi meliputi persediaan barang jadi di gudang perusahaan, dan di pihak ketiga seperti agen penjualan dan distributor.
Menentukan risiko deteksi
Penentuan jenis produksi, luas pengujian, dan penentuan waktu pelaksanaan sangat tergantung pada besar kecilnya deteksi. Penetapan besarnya risiko deteksi ini dipengaruhi oleh risiko bawaan dan risiko pengendalian berbagai transaksi yang mempengaruhi saldo persediaan, serta tingkat risiko audit yang dapat diterima.
Karena kombinasi antara risiko bawaan dan risiko pengendalian dalam persediaan adalah tinggi untuk asersi keberadaan dan keterjadian dan penilaian atau alokasi, tingkat risiko deteksi yang diterima haruslah rendah. Keputusan ini akan mempengaruhi pertimbangan pengujian substantif yang akan dilakukan.
Ada beberapa prosedur pengujian substantif yang dapat diterapkan atas saldo persediaan. Kebanyakan prosedur tersebut berkaitan dengan asersi penilaian atau pengalokasian, dan keberadaan atau keterjadian. Sumber bukti utama saldo persediaan adalah observasi perhitungan fisik persediaan yang independen secara periodik.
Prosedur inisial
Dalam menelaah saldo awal persediaan, auditor hendaknya menentukan bahwa penyesuaian audit berkaitan dengan catatan periode tahun lalu. Data-data yang ada di dalam buku besar tahun ini hendaknya diteliti untuk menentukan adanya transaksi yang tidak biasa yang menuntut prosedur khusus. Inisial prosedur juga meliputi penentuan bahwa skedul persediaan sesuai dengan saldo yang ada di dalam buku besar.
Prosedur analitikal
Rasio yang dapat digunakan dalam prosedur analitis, antara lain :
a.       Rate of gross profit, yaitu laba kotor dibagi dengan penjualan bersih.
b.      Merchandise inventory turnover, yaitu harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan barang dagangan rata-rata.
c.       Number of sales in inventory, yaitu 365 dibagi dengan merchandise inventory turnover.
d.      Rasio persediaan per aktiva lancar, yaitu persediaan dibagi dengan total aktiva lancar.
Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan rasio sebelumnya, anggaran dan data industri rata-rata. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
METODE UNTUK MERANCANG UJI DETAIL TRANSAKSI
Pengujian ini meliputi prosedur untuk menelusuri dan mengusut data-data persediaan untuk mendapatkan bukti mengenai pemrosesan transaksi individual yang mempengaruhi saldo persediaan.
Observasi perhitungan persediaan klien
Prosedur pengamatan persediaan klien merupakan prosedur auditing yang berterima umum. Prosedur ini sebenarnya sangat menyita waktu dan biaya. Oleh karena itu, prosedur ini terutama dilakukan apabila :
a.       Persediaan sangat material bagi laporan keuangan perusahaan klien.
b.      Prosedur ini memang dapat diterapkan secara efektif dan efisien untuk audit perusahaan tersebut.
Auditor sebaiknya menentukan saat pengamatan perhitungan fisik pada saat atau dekat tanggal neraca. Hal ini akan menentukan reliabilitas saldo persediaan yang akan disajikan dalam neraca. Apabila perhitungan fisik dilakukan selain tanggal tersebut atau perhitungan interim, auditor perlu juga menguji catatan perpectual dari transaksi persediaan sejak tanggal perhitungan interim tersebut sampai tanggal neraca.
Pada saat perhitungan fisik auditor perlu memperhatikan mengenai kualitas persediaan. Auditor perlu mengidentifikasikan keberadaan persediaan yang usang, lambat perputarannya, dan persediaan yang rusak. Prosedur pengamatan persediaan ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
Vouching pembelian tercatat dengan dokumen pendukung
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian meliputi order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok. Prosedur pengujian ini dilakukan dengan cara melihat ke buku pembantu persediaan. Auditor kemudian memilih sampel transaksi pembelian akan ditelusuri buktinya. Setelah itu, auditor memeriksa keberadaan dokumen pendukungnya. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, serta penilaian atau pengalokasian.
Mempertimbangkan bukti dari tes pisah batas penjualan dan pembelian
Prosedur pengujian pisah batas penjualan dan pembelian sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi dekat tanggal neraca dan mempengaruhi saldo persediaan, telah dicatat dalam periode yang tepat. Dasar pengakuan penjualan bisa tanggal pengiriman ( FOB Shipping Point ) atau saat barang diterima pelanggan ( FOB Destination ). Pengujian ini meliputi :
a.       Pengujian dokumen pengiriman beberapa hari sebelum atau sesudah tanggal pisah batas.
b.      Mencocokkan dokumen pengiriman ke catatan persediaan dan penjualan untuk membuktikan penjualan dilakukan pada periode akuntansi yang tepat.
c.       Memeriksa bukti untuk memastikan validitas dan ketepatan pemahaman dan penjurnalan terkait.
d.      Wawancara manajemen tentang pengiriman melalui pihak ketiga dan penjurnalannya.
Pengujian pisah batas pembelian dirancang auditor untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa :
a.       Semua pembelian telah dicatat dalam periode dimana barang dikirimkan oleh pemasok ( FOB Shipping Point ).
b.      Semua pembelian telah dicatat dalam periode dimana barang sudah benar-benar diterima dari pemasok ( FOB Destination ).
Prosedur ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, dan kelengkapan.
PRODESUR PENGAUDITAN FISIK SEDIAAN ( UJI DETAIL SALDO )
a.      Observasi perhitungan persediaan fisik klien
Dalam melakukan prosedur ini, auditor tidak memiliki tanggung jawab atau wewenang untuk melakukan atau mensupervisi penghitungan persediaan. Dalam pengujian substantif, auditor harus memperoleh pemahaman langsung tentang efektifitas penghitungan persediaan dan pengukurannya yang menjadi dasar asersi manajemen. Dalam beberapa kasus, perusahaan klien menyewa spesialis untuk menghitung banyaknya persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Waktu dan luas pengujian
Waktu penghitungan persediaan tergantung pada sistem persediaan klien dan efektivitas pengendalian internal. Dalam sistem persediaan periodik, besarnya persediaan ditentukan dengan penghitungan fisik, dan penghitungan dilakukan pada waktu tertentu. Dalam sistem persediaan perpectual dengan pengendalian internal yang efektif, penghitungan fisik dilakukan pada waktu interim dan dibandingkan dengan catatan persediaan.
Perencanaan perhitungan persediaan
Dalam merencanakan penghitungan persediaan, instruksi dari perusahaan harus meliputi hal-hal berikut ini :
ü      Nama pegawai yang diserahi tanggung jawab
ü      Tanggal pelaksanaan
ü      Lokasi yang akan dihitung
ü      Instruksi detail tentang bagaimana penghitungan akan dilakukan
ü      Menggunakan dan mengendalikan kartu persediaan bernomor dan daftar ringkasan persediaan
ü      Provisi untuk penerimaan pengiriman dan pergerakan barang selama perhitungan
ü      Pemisahan barang yang bukan milik perusahaan
Auditor harus menelaah perencanaan penghitungan yang akan dilakukan oleh klien. Biasanya, auditor diminta untuk membantu menyusun perencanaan penghitungan oleh klien. Auditor biasanya bertanggungjawab untuk : (1) merencanakan prosedur, (2) menentukan banyaknya tenaga kerja yang diperlukan, (3) menunjuk anggota tim audit untuk lokasi tertentu.
Melakukan pengujian
Dalam mengobservasi persediaan auditor perlu :
ü      Meneliti dengan cermat kerja dari karyawan
ü      Meneliti semua persediaan dicatat dan tidak ada persediaan yang dicatat dua kali
ü      Menentukan bahwa kartu persediaan bernomor dan daftar ringkasan persediaan selalu dikontrol
ü      Waspada pada kontainer yang kosong dan lokasi yang kosong
ü      Melihat adanya kerusakan dan keusangan barang
ü      Melihat kondisi umum dari persediaan
ü      Mengidentifikasikan penerimaan terakhir dan dokumen pengiriman yang digunakan dan menentukan bahwa barang yang diterima selama perhitungan sudah dipisahkan
ü      Menyelidiki adanya item persediaan dengan pergerakan lambat
Mengajukan pertanyaan pada manajemen mengenai kepemilikan
Manajemen harus memisahkan persediaan milik pelanggan yang masih disimpan perusahaan. Dengan demikian, apabila dilakukan perhutungan fisik, persediaan tersebut tidak ikut dihitung. Oleh karena itu, auditor perlu mengajukan pertanyaan kepada manajemen mengenai kepemilikan persediaan. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi hak dan kewajiban, dan penyajian dan pengungkapan.
Menelaah data mengenai kualitas persediaan
Auditor perlu menentukan apakah persediaan klien tercantum dalam neraca benar-benar dalam kondisi baik, dan siap untuk dijual dan dikonsumsi. Auditor dapat menghimpun bukti mengenai kualitas persediaan barang dengan cara :
a.       Mengamati perhitungan fisik persediaan
b.      Menelaah catatan perpectual persediaan untuk mendeteksi persediaan dengan tingkat perputaran rendah
c.       Menelaah laporan kualitas produksi dan persediaan
d.      Mengajukan pertanyaan kepada manajemen
Apabila auditor tidak dapat menilai kualitas persediaan, auditor dapat menggunakan jasa penilaian aktiva independen. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi penilaian atau pengalokasian.
b.      Pengujian penetapan harga persediaan
Pricing test  meliputi seluruh pengujian atas harga per unit persediaan untuk menetukan ketepatan harga tersebut. Pengujian ini terdiri atas dua langkah yaitu :
ü      Menetukan ketepatan dan konsistensi penentuan harga persediaan
ü      Menbandingkan harga pokok per unit yang digunakan klien ke dokumen pendukungnya
Dalam melakukan pengujian, ada tiga hal yang penting, yaitu :
a.       Metode yang digunakan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum
b.      Penerapan metode yang digunakan harus konsisten dari tahun ke tahun
c.       Harga perolehan penggantian dan harga pasar harus dipertimbangkan dengan cermat



Pengujian keakuratan klerikal
Pengujian keakuratan klerikal meliputi penghitungan kembali keseluruhan item yang ada di dalam daftar persediaan dan memverifikasi keakuratannya. Pengujian ini menyediakan bukti untuk asersi keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
Pengujian harga persediaan
Pengujian biaya pembelian persediaan
Untuk persediaan yang dibeli untuk dijual lagi maupun digunakan perusahaan sendiri, biaya harus disusutkan ke faktur pembelian. Bila digunakan metode LCOM, auditor perlu menelaah baik nilai cost maupun nilai pasar persediaan.
Pengujian biaya persediaan hasil produksi
Sifat dan luas pengujian barang dalam proses maupun barang jadi sangat tergantung pada keandalan catatan akuntansi biaya dan metode yang digunakan untuk mengakumulasi biaya.
Konfirmasi persediaan yang ada di gudang umum
Auditor biasanya memperoleh konfirmasi langsung secara tertulis dari pengelola tempat penyimpanan tersebut. Jika persediaan tersebut merupakan jumlah yang signifikan dalam total aktiva, maka auditor perlu melaksanakan prosedur berikut :
a.       Menguji prosedur penyelidikan yang digunakan pemilik gudang atas penjaga gudang dan penilaian kinerja penjaga gudang
b.      Melakukan pengamatan terhadap terhadap perhitungan fisik persediaan di gudang umum, jika dapat dilaksanakan.
Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban.
c.       Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam laporan keuangan
Auditor harus memahami persyaratan penyajian dan pengungkapan persediaan dan harga pokok produksi serta harga pokok penjualan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Penyajian saldo persediaan yang tepat meliputi identifikasi dan kasifikasi persediaan sebagai aktiva lancar dalam neraca. Auditor juga dapat menentukan apakah pengungkapan persediaan yang rusak atau cacat dan lambat perputarannya sudah memadai.
Komparasi Pelaporan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
Dalam pelaporan persediaan di laporan keuangan, persediaan harus dilaporkan di neraca dengan pengelompokan tertentu berdasarkan kelompok utama persediaan pada perusahaan yang bersangkutan, demikian pula untuk harga pokok penjualan yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Selain itu, dalam laporan perlu diungkapkan metode harga pokok yang digunakan, penjaminan persediaan dalam rangka penarikan utang, dan adanya komitmen pembelian.
Bukti tentang penyajian dan pengungkapan diperoleh melalui pengujian substantif. Bukti selanjutnya bisa diperoleh melalui review atas notulen rapat dewan komisaris dan hasil pengajuan pertanyaan kepada manajemen. Berdasarkan bukti dan pembandingan antara laporan keuangan klien dengan prinsip akuntansi berlaku umum, auditor menentukan ketepatan penyajian dan pengungkapan.
Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh melalui berbagai pengujian substantif, auditor akan dapat menarik kesimpulan untuk setiap tujuan audit saldo rekening persediaan.